Pantai Pererenan, sebuah pantai indah dengan pasir hitam eksotis, masih belum banyak dikenal wisatawan lokal. Namun, pantai ini cukup populer di kalangan wisatawan asing.
Pantai Pererenan sangat cocok dikunjungi bersama keluarga, terutama pada akhir pekan. Pantai ini juga terkenal ramah terhadap hewan peliharaan, sehingga banyak pengunjung membawa anjing mereka untuk jalan-jalan sore.
Salah satu daya tarik Pantai Pererenan adalah patung Gajah Mina yang berdiri kokoh. Patung ini merupakan perpaduan antara ikan dan kepala gajah, yang melambangkan penjaga lautan.
Pantai Pererenan cukup bersih dan terawat. Pengunjung dapat menikmati keindahan pantai, bermain pasir, atau sekadar bersantai sambil menikmati pemandangan laut.
Nah, untuk yang berencana akan berkunjung ke wisata Pantai Pererenan maka bisa simak ulasannya di bawah ini agar dapat gambaran mengenai fasilitas, harga tiket masuk, hingga hal menarik apa saja yang ada di tempat ini.
Deskripsi Pantai Pererenan
Pantai Pererenan adalah pantai yang bersih dan indah di Desa Pererenan, Bali. Lokasinya berdekatan dengan Pantai Echo Beach, sehingga pengunjung dapat berjalan kaki dari satu pantai ke pantai lainnya sambil menikmati pemandangan matahari terbit atau terbenam.
Jika mengunjungi Pantai Pererenan hari ini, pengunjung akan melihat perbedaan yang signifikan. Seperti patung Gajah Mina yang yang lebih berwarna, sudah ada penginapan, restoran, dan penyewaan papan selancar.
Patung Gajah Mina merupakan ikon Pantai Pererenan. Patung setinggi 12 meter ini berbentuk ikan dengan kepala gajah dan ditunggangi oleh Dewa Baruna, penguasa laut menurut kepercayaan masyarakat Bali.
Pantai Pererenan memiliki pasir hitam vulkanik yang berkilauan seperti ribuan bohlam mini saat tersinari sinar matahari. Pasir ini memberikan pemandangan yang unik dan indah.
Meskipun belum sepopuler pantai lainnya di Bali, Pantai Pererenan menawarkan keindahan yang tak kalah memukau. Pantai ini cocok untuk bersantai, berselancar, atau sekadar menikmati pemandangan laut.
Di sepanjang jalan menuju Pantai Pererenan, pengunjung dapat menemukan berbagai tempat penginapan, restoran, dan toko yang menjual pakaian dan oleh-oleh.
Selain itu, di Pantai Pererenan juga ada yang menyediakan jasa sewa kuda bagi pengunjung yang ingin berkeliling pesisir pantai dan menikmati pemandangan sekitar.
Rute Menuju Lokasi
Pantai Pererenan berlokasi di Jalan Pantai Pererenan No.171, Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Jika dari bandara Ngurah Rai sektiar 22 kilometer, sedangkan jika dari pusat Kota Denpasar sekitar 14 kilometer, bisa dijangkau dengan motor atau mobil.
Letak Pantai Parerenan ini berada di pesisir barat Pantai Echo dan bisa diakses juga dari Jaln Raya Munggu, Badung. Di sepanjang jalan ada banyak villa dan penginapan serta ada tempat untuk kursus selancar.
Selain dekat dengan Pantai Batu Mejan atau Echo Beach Canggu, pantai ini juga dekat dengan Pantai Batu Bolong, Pantai Seseh, Pantai Batu Belig, dan berdekatan pula dengan objek wisata populer Pura Tanah Lot.
Dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke Pantai Pererenan
Ada beberapa rute menuju Pantai Prerenan, salah satunya pengujung bisa mengenderai mobil. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Pantai Pererenan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, berikut adalah petunjuk arah yang dapat diikuti:
Mulailah perjalanan dengan berkendara di Jalan Airport Ngurah Rai menuju Jalan By Pass Ngurah Rai. Lanjutkan perjalanan di Jalan By Pass Ngurah Rai dan ambil jalan keluar menuju Jalan Sunset Road. Ikuti Jalan Sunset Road hingga bertemu Jalan Raya Kerobokan.
Selanjutnya, belok kanan ke Jalan Raya Kerobokan dan lanjutkan perjalanan hingga bertemu Jalan Raya Canggu. Ambil jalan keluar menuju Jalan Sempol di Pererenan. Ikuti Jalan Sempol dan berkendaralah hingga tiba di Jalan Pantai Pererenan di Mengwi, lokasi Pantai Pererenan.
Perjalanan dari bandara ke Pantai Pererenan diperkirakan memakan waktu sekitar 45-60 menit, tergantung pada kondisi lalu lintas. Nikmati perjalanan dan bersiaplah untuk disambut oleh keindahan Pantai Pererenan yang memukau.
Bagi yang memarkir mobil, perlu berjalan kaki 30 meter ke pantainya. Bagi pengendara motor, tersedia lokasi parkir di dalam, dan lebih dekat jalan menuju pantainya.
Harga Tiket Masuk
Untuk wisatawan yang berkunjung ke Parerenana hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan saja, besar biaya parkir tergantung jenis kendaraannya. Sedangkan untuk tiket masuknya per orangnya gratis.
Parkir Kendaraan | Harga |
---|---|
Motor | Rp2.000 |
Mobil | Rp5.000 |
Hal Menarik dari Pantai Pererenan
Meski pengelolaan Pantai Pererenan belum maksimal, namun bukan berarti pantai ini tidak memiliki hal menarik. Berikut beberapa hal menarik yang bisa pengunjung lakukan atau temukan saat berkunjung ke pantai ini.
Maskot Patung Gajah Mina
Salah satu daya tarik utama Pantai Pererenan adalah patung Gajah Mina yang ikonik. Patung setinggi 12 meter ini berbentuk ikan dengan kepala gajah dan ditunggangi oleh Dewa Baruna, penguasa laut menurut kepercayaan masyarakat Bali.
Patung Gajah Mina menjadi latar belakang yang indah untuk berfoto dan bersantai. Di sekitarnya terdapat beberapa anak tangga yang rapi, yang dapat digunakan untuk duduk dan menikmati pemandangan matahari terbenam.
Banyak pengunjung memilih untuk duduk di bawah bundaran patung, menikmati suasana pantai yang tenang. Di dekat patung juga terdapat batu bertuliskan “Pantai Pererenan”, yang menjadi spot foto yang populer.
Kehadiran patung Gajah Mina semakin menambah keindahan Pantai Pererenan. Patung ini menjadi simbol yang tak terpisahkan dari pantai ini, dan menjadikannya salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Bali.
Bermain Air & Berenang di Muara Sungai
Bagi yang membawa anak-anak, Pantai Pererenan menawarkan alternatif yang aman untuk bermain air. Di sisi kiri pintu masuk pantai, terdapat sebuah sungai yang mengalir ke laut.
Spot aliran sungai ini menjadi tempat yang ideal untuk anak-anak bermain air, karena ombak di pantai utama cukup besar.
Sungai ini memiliki air yang tenang dan dangkal, sehingga aman untuk anak-anak berenang dan bermain. Pengunjung dapat bersantai di tepi sungai sambil mengawasi anak-anak mereka bermain dengan riang.
Surfing di Pantai Pererenan
Bagi para pencinta olahraga air, Pantai Pererenan menjadi surga untuk berselancar. Ombaknya yang besar dan konsisten menarik banyak peselancar, baik lokal maupun asing.
Musim kemarau menjadi waktu terbaik untuk berselancar di Pantai Pererenan, karena gelombang air laut mencapai kekuatan yang optimal. Pecinta surfing dapat memacu adrenalin mereka dengan menaklukkan ombak yang menantang.
Meskipun ombaknya cukup tinggi, Pantai Pererenan juga menawarkan ombak yang cocok untuk peselancar tingkat menengah. Bagi pemula atau anak-anak, disarankan untuk berhati-hati dan bermain di area yang lebih aman.
Selain berselancar, pengunjung juga dapat menyaksikan aksi para peselancar profesional saat matahari terbenam. Pemandangan peselancar yang mengambang di atas ombak, diiringi oleh cahaya keemasan senja, menciptakan momen yang tak terlupakan.
Bagi yang ingin belajar berselancar, terdapat tempat kursus yang tersedia di Pantai Pererenan. Instruktur berpengalaman akan memandu pemula untuk menaklukkan ombak dengan aman dan menyenangkan.
Menikmati Suasana Sunset
Saat senja tiba, Pantai Pererenan berubah menjadi sebuah kanvas alam yang memukau. Hamparan pasir hitamnya yang membentang di sepanjang garis pantai, dipadu dengan pemandangan karang yang indah, menciptakan suasana yang berbeda dari pantai-pantai lainnya.
Pengunjung yang mencari ketenangan akan menemukan surganya di Pantai Pererenan. Suasananya yang sepi dan leluasa memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan senja dengan lebih intim. Semilir angin laut yang lembut dan suara deburan ombak akan menenangkan pikiran dan jiwa.
Keindahan senja di Pantai Pererenan semakin lengkap dengan kehadiran peselancar yang mengendarai ombak. Siluet mereka yang berpadu dengan cahaya keemasan matahari terbenam menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Bagi yang ingin menikmati senja dengan cara yang lebih santai, tersedia pedagang setempat yang menjual jagung bakar. Aroma jagung bakar yang menguar di udara menambah suasana hangat dan nyaman.
Melihat Berbagai Biota Laut
Saat air laut surut, Pantai Pererenan berubah menjadi akuarium alami yang menakjubkan. Gugusan karang di bibir pantai menjadi rumah bagi beragam biota laut yang berwarna-warni dan unik.
Pengunjung dapat mengamati anemon beadlet yang bergoyang lembut, anemonia sargassensis yang berayun-ayun di arus, dan bulu babi yang berduri. Selain itu, terdapat juga zoanthus dan berbagai biota laut lainnya yang siap memanjakan mata.
Banyak Penjual Makanan
Di sekitar pantai terdapat beberapa kafe yang menyajikan makanan dan minuman yang lezat. Bisa menikmati berbagai hidangan di lokasi yang strategis dengan pemandangan langsung ke laut lepas.
Namun, jangan lewatkan juga jajanan kaki lima yang berjejer di sepanjang pantai. Dari lumpia yang renyah hingga bakso yang hangat, semua tersedia untuk memanjakan lidah pengunjung.
Jagung bakar menjadi salah satu jajanan favorit di Pantai Pererenan. Aroma jagung yang dipanggang di atas bara api akan mengundang pengunjung untuk mencicipinya. Harga jagung bakar pun sangat terjangkau, hanya Rp10.000 per buah.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati tahu tek, sate tipat, dan aneka minuman segar. Es kelapa muda yang dingin menjadi pilihan yang tepat untuk melepas dahaga setelah berenang atau berjemur di pantai.
Dengan beragam pilihan kuliner yang tersedia, pengunjung Pantai Pererenan tidak perlu khawatir akan kelaparan.
Banyak Layang-Layang
Selain keindahan alamnya yang memukau, Pantai Pererenan juga menawarkan atraksi yang tak kalah menarik, yaitu layang-layang.
Pengunjung dapat menyaksikan layang-layang besar khas Bali yang beterbangan di langit. Layang-layang ini memiliki berbagai bentuk yang unik dan menarik, menambah keindahan langit saat senja.
Tak hanya saat ada lomba layang-layang, banyak juga pengunjung yang bermain layang-layang di pantai ini. Semilir angin yang bertiup kencang menjadikannya spot yang sempurna untuk menerbangkan layang-layang.
Melihat layang-layang yang berterbangan di langit Pantai Pererenan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan. Pengunjung dapat mengabadikan momen ini dengan kamera atau sekadar menikmati keindahannya sambil bersantai di pantai.
Tips Berkunjung ke Pantai Pererenan
Agar kunjungan ke Pantai Pererenan bisa berjalan lancar dan memberi kesan menyenangkan, maka tidak ada salahnya untuk menyimak beberapa tips berikut.
- Jika ingin merasakan suasana pantai yang lebih sepi pengunjung maka bisa datang di hari biasa.
- Untuk pemandangan yang maksimal sebaiknya datang di musim panas seperti bulan Juni s/d Agustus. Pada musim hujan pemandangannya kurang bagus.
- Bagi yang yang takut panas, maka bisa datang ke sini pada pagi hari atau sore hari, karena di siang hari matahari cukup terik. Terlebih tidak ada pepohonan di pinggir pantainya.
- Sebaiknya membawa alas duduk jika ingin bersantai di atas pasir pantainya.
- Jangan berenang di Pantai Parerenan jika tidak terbiasa dengan ombak besar dan arus yang kencang. Pantai ini juga banyak batu karangnya.
- Jangan lupa mencoba membeli lumpia yang dekat pintu parkir, rasanya lumayan enak dan harganya terjangkau.
- Sebaiknya membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup karena jauh dari lokasi ATM atau mini market.
- Jangan membuang sampah sembarangan, buang pada tempatnya, atau bawa pulang sampah.
Kekurangan Pantai Pererenan
Sebagai wisata pantai yang dikelola oleh masyarakat sekitar, tentu saja Pantai Parerenan memiliki beberapa kekurangan yang semoga saja kedepannya ada perbaikan untuk kenyamanan pengunjung.
Berikut kekurangan yang sering pengunjung keluhkan:
- Tidak ada penjaga pantai yang bertugas, sehingga pengunjung tidak direkomendasikan untuk berenang, khususnya untuk pemula dan yang tidak bisa berenang.
- Parkiran motor tidak terlalu luas, sehingga saat pengunjung sedang ramai sering penuh. Juga tidak ada juru parkir, kadang pengunjung akan kesulitan saat mengeluarkan motor.
- Parkir mobil masih berada di sisi jalan raya, tentu saja untuk beberapa pengunjung merasa tidak aman dengan kendaraannya.
- Tidak ada tempat kamar mandi atau tempat bilas. Jadi bagi pengunjung yang bermain air harus membawa ganti baju dan air untuk bilas.
Demikian ulasan Pantai Pererenan, Mengwi, Badung, Bali. Jika terdapat informasi yang keliru atau memiliki pengalaman yang berbeda saat berkunjung ke pantai ini bisa kirim ulasannya di bawah ini ya!
Beautiful sunset! Pantai berpasir hitam yang exotic. Cukup asik buat liburan sambil nonton sunset. Ada warung warung kaki lima jual Aneka makanan. Biasanya sore hari rame pengunjung, apalagi Hari minggu banyak tourist lokal jadi agak crowded, terus pakirannya terbatas jadi agak susah pas dapat parkir jauh, kalau sepeda motor masih ok.
pantai yang dikelola oleh desa pererenan, sekarang sudah dibangun landmark yaitu patung dewa baruna dalam mitologi hindu yg artinya dewa penguasa lautan menurut kepercayaan orang bali. hanya bayar parkir 2riu rupiah sudah bisa menikmati pantai yang cantik ini. dengan anggaran yang cukup besar pantai ini sudah di pasang jalan paving ke timur dan sudah dibangun jembatan penyeberangan untuk ke sisi pantai sebelah timur yg dipisahkan air sungai. tapi sayang kini plang nama the authentic pererenannya di potong dan di hilangkan. saya tidak tahu mengapa padahal baru dipasang dan bagus seperti di pantai losari makasar. tapi mungkin saja akan diganti atau dibuat sesuatu disana. yang jelas bekas besi plang namanya masih menancap sehingga cukup bahaya serta bekas kabel kabel yg menjulur yg hanya dibalut dengan plester. semoga menjadi lebih baik
Untuk masuk ke pantainya tidak dipungut biaya, cukup membayar parkir saja. Ombaknya sangat cocok untuk yang ingin surfing. Banyak juga orang yang bermain layangan di sini. Untuk anda yang ingin mencari pantai dengan pasir putih, maka pantai ini bukan tempatnya.
Saya suka spot di lokasi pantai Pererenan, ombaknya yg besar, dan pasir pantai yg indah.
Pantai ini sedang dalam proses pengembangan, dan saya kira tidak ada biaya utk memasuki lokasi ini.
Bagi yg orang Asia yg takut panas, sebaiknya kesini itu dipagi hari atau sore hari, karena jika pas terik disiang hari, panasnya luar biasa dan pepohonan juga terlihat jarang.
Bagi yg hobi surfing, lokasi ini cocok bangat dan masih tidak terlalu ramai pengunjung. Cenderung, turis bule yg banyak kesini utk surfing. Saya suka sekali tempatnya.
Pantai ini cuma beda 1 gang dari gang masuk ke La Brisa, Teh Manis, di Canggu, di Pererenan banyak orang lokalnya, pasir coklat, ombak besar, bagus untuk liburan bersama teman atau keluarga.
(+) Masuk kesini free, untuk motor bayar 2rb saja. Disini ada patung gajah dan batu yang bertuliskan ‘Pantai Pererenan’ yang bagus untuk difoto. Ada yang berjualan lumpia, es kelapa muda, minuman dingin, pop mie, jagung bakar, tempura, dll. Ada juga berbagai restoran di sekitar jalan menuju pantai. Lumayan pw buat nongkrong.
(-) Parkirannya tidak bisa menampung banyak motor, alhasil desek”an. Tidak ada juru parkir juga sehingga agak repot untuk ngeluarin motor.
Disini lebih banyak bulenya dibanding orang lokal. Ada anjing tapi gak terlalu banyak kalo dibandingkan sama pantai lain yang sederetan.
Perdana ke pantai pererenan, ternyata bagus. Jalan menuju pantai bagus, hanya bayar parkir 2k saja. Sore2 kesini saat weekend lumayan ramai. Banyak yg memilih duduk2 dibawah bundaran patung. Pantainya cukup bersih dan ada beberapa dagang yg berjualan dipinggir pantai.
Terletak di kawasan Canggu, Kuta Utara. Jalan menuju pantai ini cukup bagus walaupun tidak terlalu besar. Cukup membayar parkir 2k untuk sepeda motor. Ada beberapa cafe di sekitar pantai ada juga beberapa penjual jajanan seperti lumpia dan bakso. Pantainya bersih, ada patung dan beberapa anak tangga yang rapi yang bisa digunakan untuk duduk santai sambil menikmati sunset. Pasir di pantai ini berwarna hitam tidak terlalu halus.
Mampir ke canggu karena mas UK minta ke Pantai, akhirnya mampir ke Pantai Pererenan Canggu. Tidak ada HTM. Cukup bayar parkir mobil IDR 5.000. Pantai cantik dengan pasir hitam eksotik ini masih terbilang cukup asing di telinga para wisatawan lokal tapi famous di wisatawan asing. Dan pantai ini dog friendly banget dengan banyaknya anjing² yang dibawa majikan mereka JJS😁.
Walaupun tidak sepopuler Pantai Kuta dan Pantai Sanur namun untuk keindahan pantai dengan ciri khas Patung Gajah Mina (lagi di renovasi) ini tidak bisa diragukan lagi. Patung Gajah Mina sendiri merupakan sebuah patung dengan tinggi 12 meter yang berbentuk ikan dengan kepala gajah dan ditunggangi oleh Dewa penguasa laut bernama Dewa Baruna.
Sedang banyak renovasi sewaktu saya main ke sana. Agar pengunjung semakin betah menikmati sunset dengan jagung bakar harga IDR 10.000.
Selamat bersenang-senang